Rabu, 31 Maret 2010
Buku Kepabeanan dan Cukai
Rabu, Maret 31, 2010
Pajak & Retribusi Daerah
Selasa, 30 Maret 2010
Tentang Sugianto
Selasa, Maret 30, 2010
Sugianto, lahir di Cirebon Jawa Barat, tanggal 20 Nopember 1963, dan mempunyai seorang istri Dra. Zaharah Ramli,MSi dengan dua anak Nabella Annisa Putri sekarang sudah kelas XI SMAN 78 Jakarta, dan Tito Bintang Ibrahim kelas 5 tingal di Kemanggisan Residen Lantai 9 Nomor 7 Kemanggisan Jakarta Barat Lulusan S1 Keperdataan Fakultas Hukum Universitas Tarumanagara dan menyelesaikan S2 Magister Manajemen pada tahun 2000, mengajar di beberapa perguruan tinggi, Universitas Trisakti, Pancasila dan Stiami Jakarta dan ikut serta sebagai asisten peneliti Prof. DR. Suparman IA, dalam kegiatan proyek penelitian.
- Sugianto, 2008, Pengantar Kepabeanan dan Cukai, penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) Jakarta (ISBN) 9789790254145)
- Sugianto, 2008, Pajak dan Retribusi Daerah (Pengelolaan Pemerintah Daeerah Dalam Aspek Keuangan, Pajak dan Retribusi Daerah, penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) Jakarta (ISBN) 9789790255203
- Surojo, Arif dan Sugianto, 2009 Modul (Buku Materi Pokok) Kepabeanan dan Cukai, Penerbit Universitas Terbuka Jakarta (ISBN) 9789790112865
- Sugianto, et.al 2009 Hukum Bisnis (Kemudahan berbisnis dalam menggerakkan industri kreatif) penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) Jakarta (ISBN) (dalam proses pencetakan)
- Sugianto, et.al 2009 Hukum Pajak (Kebijakan Perpajakan, Penerimaan dan Instrumen Pengamanan dalam Rangka Perdagangan Bebas) penerbit PT Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) Jakarta ISBN (dalam proses pencetakan
- Peningkatan Penerimaan Pajak Tahun 2007 (Perbaikan iklim investasi melalui peraturan perpajakan), Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Trisakti, Volume 2, No.1 Januari 2007 ISSN 1907-7769
- Mekanisme Penjaluran dalam Ekspor Impor, Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Trisakti, Volume 3, No.1 Januari 2008 ISSN 1907-7769
- Pengenaan Bea Keluar Terhadap Barang Ekspor dan Ekspsor Barang yang Wajib Menggunakan Letter of Credit (L/C), Jurnal Informasi Perpajakan, Akuntansi dan Keuangan Publik, Trisakti, Volume 4, No.1 Januari 2009 ISSN 1907-7769
Sidang Ke-5 M Jibriel, Saksi Amir Abdillah: Saya Tidak Kenal M Jibriel
Selasa, Maret 30, 2010
Hanya Satu Saksi, Amir Abdillah
Pada sidang ke-5 M Jibriel, Kamis, 25 Maret 2010, yang juga bertempat di PN Jakarta Selatan, semula JPU ingin menghadirkan beberapa saksi, termasuk saksi kunci, Amir Abdillah. Faktanya, sidang yang baru dimulai menjelang jam 11.00 WIB tersebut hanya menghadirkan satu saksi, yakni Amir Abdillah.
Amir Abdillah, dengan kemeja coklat dan kopiah putih memasuki ruang sidang. JPU kemudian langsung memberondong Amir Abdullah dengan beberapa pertanyaan dan peryataan. Sayangnya, JPU terkesan berputar-putar dan menemui kesulitan untuk menghubungkan saksi Amir Abdillah dengan yang mereka dakwa, M Jibriel. Hal ini sempat membuat pengunjung sidang kesal dan berkali-kali menggerutu. JPU sampai harus memutar video sebelum dan ketika peristiwa JW Marriot dan Ritz Calrton terjadi, yang sekali lagi tidak ada hubungannya dengan dakwaan kepada M Jibriel.
Amir Abdillah kemudian menceritakan peristiwa kedatangannya ke Bintaro, Sektor 9. Bersama di dalam mobil yang dia kendarai tersebut, menurut keterangan Amir Abdillah adalah Noordin M Top, dan Saefuddin Zuhri. Hanya saja, masih penuturan Amir Abdillah, sesampainya di tempat, dirinya disuruh menjauh dari mobil, sekitar 200-300 meter, dan dirinya tidak tahu dan tidak ikut pertemuan kala itu. Dia juga tidak tahu siapa yang ditemui oleh Noordin dan Saefuddin Zuhri. Jadi, dengan tegas Amir Abdillah, saksi kunci dari JPU tidak mengetahui dan tidak melihat siapa yang ditemui Noordin dan Saefudin Zuhri ketika itu. Sontak saja keterangan Amir Abdillah ini disambut takbir oleh sebagian besar pengunjung sidang.
Tiba giliran kuasa hukum M Jibriel, Munarman, pengacara senior ini langsung menggebrak dengan keberatan atas tayangan video yang tidak ada relevansinya sama sekali dengan dakwaan JPU ke M Jibriel. Namun JPU tetap ngotot dan menghendaki agar video peristiwa sebelum dan sesudah JW Marriot dan Ritz Calrton tetap diputar. Pengunjung sidang pun kecewa.
Kesaksian Amir Abdillah : Meringankan M Jibriel?
Kemudian Munarman, kuasa hukum M Jibriel bertanya kepada Amir Abdillah, untuk memastikan apakah dirinya mengenal M Jibriel, atau pernah tahu sebelumnya. Saksi kunci JPU ini mengatakan tidak mengenal dan tidak tahu tentang M Jibriel. Amir Abdillah juga mengatakan bahwa ketika pertemuan di Bintaro Sektor 9, dirinya disuruh keluar dari mobil dan menjauh, sekitar 200-300 meter. Hakim sempat menanyakan kepada Amir Abdillah, apa posisi dia diantara Noordin, dan dijawab hanya sebagai sopir. Amir Abdillah menyatakan bahwa dirinya tidak melihat sama sekali siapa yang ditemui Noordin M Top dan Saefuddin Zuhri ketika itu. Dirinya pun tidak berusaha untuk bertanya-tanya, hanya menurut saja ketika disuruh mengantarkan kedua orang tersebut. Bahkan Amir Abdillah tidak tahu apa tujuannya mengantarkan kedua orang tersebut ke Bintaro. Takbir kembali membahana memenuhi ruang sidang. Kesaksian ini tentu saja membawa angin segar bagi M Jibriel, dan mudah-mudahan kebenaran akan segera terungkap. Insya Allah!(era/M Fachry/arrahmah.com)
Ketika Cinta Mengugurkan Dosa-dosa
Selasa, Maret 30, 2010
Bandung, suatu hari di bulan Agustus 2008, tiba-tiba si Cinta menyodorkan alat tes kehamilan lengkap dengan tanda dua garis berwarna merah muda di alat uji kehamilan tersebut.
Betapa terkejut sekaligus gembira hati saya ketika memegang dan memandanginya dengan seksama alat tersebut. Apakah benar alat tes kehamilan ini menunjukan positif kehamilan??dalam hati saya bergumam. Agar lebih yakin ahirnya kami berdua memutuskan pergi ke dokter kandungan untuk lebih memastikan kehamilan yang sebenarnya. Tak beda jauh dengan hasil alat tes kehamilan yang kami pergunakan, ternyata hasil USG dokter pun membenarkan kalau si Cinta benar-benar positif hamil. Saya tak henti-hentinya bersyukur atas kepercayaan Allah SWT untuk bisa memiliki anak.
Memasuki usia kandungan 5 minggu si Cinta terkena morning sickness (*gejala mual atau muntah-muntah di pagi hari), apapun saya lakukan agar si Cinta mau sarapan di pagi hari.
“yang, bade tuang naon enjing ayeuna,?” (yang, mau makan apa pagi ini?” (*’yang’ adalah panggilan akrabku pada si cinta) tanyaku sambil tersenyum agar dia mau sarapan pagi ini.
“bubur ayam bi Ayi jigana raos enjing-enjing kiyeu mah A, tong hilap teu nganggo bawang sareng daun seledri nya A, bawaaan dede bayi ayeunamah mah sok mual mun ngambeu nu bau-bau teh“ (bubur ayam bi Ayi kayaknya enak pagi-pagi kaya gini A, jangan lupa gak pake bawang sama daun seledri ya A, bawaaan dede bayi sekarang suka mual kalo nyium yang bau-bau) jawabnya padaku lengkap dengan apa saja yang tidak diinginkannya dalam makanan sarapan paginya. Mumpung dia lagi mau makan, saya langsung bergegas pergi membeli bubur ayam bi Ayi yang berada di ujung jalan tempat tinggal kami berdua.
Jam di dinding sudah menunjukan pukul 07:18 WIB seakan pertanda bahwa saya harus segera bergegas berangkat kerja.“Susunya sudah Aa siapin di meja, setelah sarapan jangan lupa di minum susunya” pesan saya padanya sebelum berangkat.“iya sayaaaaang..”jawabnya dengan nada sedikit centil. “Assalamualaikum” saya ucapkan padanya “walaikumussalam” kata yang terucap darinya menjawab salamku.
Terahir sebelum saya pergi, saya daratkan bibir saya ini di pipi kiri dan kanan serta keningnya, tak lupa juga kecupan saya mampir di perut si Cinta berharap dapat menembus kedalam janin bayi dan bisa merasakan kasih sayang kedua orang tuanya ini.
Rasullah Saw bersabda:
Sesungguhnya seorang suami apabila memperhatikan isterinya dan isterinya balas memperhatikan suaminya, maka Allah memperhatikan mereka berdua dengan perhatian penuh rahmat. Manakala suaminya merengkuh telapak tangannya, maka berguguranlah dosa-dosa suami isteri itu dari sela-sela jemarinya. (Diriwayatkan Maisarah bin Ali dari Ar Rafi’I dari Sa’id Al Khudzri Ra).
Posting cerpen by: Didi Supardi
Jangan Sedih Ketika Kebaikan Anda diAbaikan
Selasa, Maret 30, 2010
"Mereka mencari karunia Allah dan keridhaan-Nya" (QS. Al-Fath:29)
"Aku tidak meminta upah sedikit pun kepadamu atas dakwahku" (QS. Shâd:86)
"Padahal tidak ada seorangpun memberikan suatu nikmat kepadanya yang harus dibalasnya" (QS. Al-Lail:19)
"Sesungguhnya kami memberikan makanan kepadamu hanyalah untuk mengharapkan keridhaan Allah, kami tidak menghendaki balasan dari kamu dan tidak pula (uccapan) terima kasih" (QS. Al-Insân:9)
Di Indonesia kita biasanya mendangar kata pepatah "gajah mati meninggalkan gading dan harimau mati meninggalkan belangnya". Jika kita renungkan kata pepatah tadi, dapat berarti bahwa kebaikan yang kita lakukan kepada orang lain apa lagi dengan ikhlas karena Allah, akan tetap ada dan dikenang orang lain dan begitu juga dengan kejahatan yang kita lakukan kepada orang lain". Dalam surat (favorit saya) Az-Zalzalah ayat 7-8 Allah berfirman ""Barang siapa yang mengerjakan kebaikan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya.(7) Dan barang siapa yang mengerjakan kejahatan seberat zarah pun, niscaya dia akan melihat (balasan) nya pula.(8).". Jadi janganlah sedih apalagi marah saat kebaikan anda diabaikan. Karena sebesar apapun kebaikan anda akan ada balasannya dari Allah.
Ada sebuah kisah yang sangat menarik bagi saya, mungkin anda sudah pernah membaca atau mendengarnya. Sangat berkaitan dengan tulisan ini. Tentang Rasulullah yang memberikan makan kepada orang buta yang sangat membencinya. Pada masa setelah futuh makkah, menjelang akhir hayatnya, Rasulullah mendengar ada seorang buta di Madinah yang tak suka pada beliau. Orang itu tidak suka saja, pokoknya benci pada pribadi Rasulullah. Ketika mendengar hal itu Rasulullah pun mendatangi orang tersebut sendirian tanpa seorang sahabat pun yang tahu. Beliau ingin tahu kenapa orang buta itu membencinya. Setelah mengetahui penyebabnya, Rasulullah memindahkan orang buta itu ke luar Madinah dan membangunkannya tempat tinggal serta memberikannya makanan setiap hari. Rasulullah bolak-balik mengantar makanan untuk orang tersebut sampai tibalah menjelang akhir hayatnya. Karena hari itu Rasulullah sudah tak kuat lagi mengantar makanan, dipanggilnya Sayidina Abu Bakar. Dipesannya agar Sayidina Abu Bakar mengantar makanan dan minuman untuk seseorang yang buta di luar kota Madinah tanpa menjelaskan mengapa orang itu diantar Rasulullah ke sana. Kemudian Rasulullah wafat. Setelah pemakaman, Sayidina Abu Bakar bergegas menuju tempat yang ditunjuk sambil membawa makanan. Begitu sampai, beliau pun memberikan makanan tersebut. Orang buta itu merasa ini bukan orang yang sehari-hari mengantar makanannya. Dia pun bertanya:
OB: Siapa engkau? Engkau bukan orang yang setiap hari mengantar makanan padaku!
SAB: Aku Abu Bakar. Orang yang biasa mengantar makananmu telah wafat.
OB: Ah....benarkah? Sungguh sedih kehilangan dia...Bahkan aku belum sempat menanyakan namanya...Siapa dia?
SAB: Dialah Muhammad, Rasulullah
Begitu mendengar itu, orang buta itu pun amat kaget, lalu pingsan. Kemudian, karena tak kuat menahan penyesalan yang mendalam, akhirnya dia meninggal di tempat itu.
Kisah ini diceritakan oleh Sayidina Abu Bakar. Banyak sahabat yang tak tahu jika Sayidina Abu Bakar r.a tak menceritakan ketinggian akhlak Rasulullah ini.
Jadi janganlah ragu untuk berbuat baik hanya karena kebaikan anda diabaikan orang lain. Berbuat baiklah hanya untuk mengharap keridhaan Allah. Karena Dia-lah yang Maha Tinggi, Maha Pemberi dan Yang membalas setiap amal perbuatan. Allah akan selalu melihat dan mengetahui kebaikan yang anda lakukan. Anda tidak perlu pujian orang lain untuk berbuat baik dan janganlah mengharapkan pujian dari orang lain.
Arya -- Saat matahari terbit 20/01/10 05.36